BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Risiko adalah suatu
kondisi di mana ada kemungkinan dari apa yang diharapkan dengan apa yang
diperoleh, dalam hal ini risiko dapat memberikan dampak positif ataupun
negatif. Selain itu Risiko juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bisa
mempengaruhi institusi untuk mencapai tujuan. Risiko merupakan hal yang tidak
dapat dihindari dalam setiap usaha bisnis, mulai dari bisnis kecil, menengah,
hingga bisnis yang besar.
PT. Kalbe Farma Tbk diakui sebagai perusahaan farmasi regional terbesar
di Asia Tenggara. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan mempunyai tujuan yang
akan dicapai, yaitu mendapatkan keuntungan, baik keuntungan jangka panjang
maupun keuntungan jangka pendek. Sebagai perusahaan besar, PT Kalbe Farma Tbk
tidak terlepas dari berbagai macam risiko dalam mencapai tujuannya. Banyak
risiko yang dihadapi mulai dari risiko saham perusahaan, risiko pasar, dan juga
risiko bisnis perusahaan.Penelitianini dilakukan bertujuan untuk mengetahui risiko yang
mempengaruhi bisnis yang dijalankan
oleh PT.
Kalbe Farma Tbk
dilihat dari berbagai unit produk, lini produk,
dan lini bisnis. Setelah mengetahui berbagai risikoberpotensi menghambat
kinerja dari perusahaan, diharapkan nantinya dapat memberikan saran sebagai jalan
keluar atau alternatif bagi perusahaan
dalammengelola risiko yang dihadapi. Hal ini dilakuukan agar PT. Kalbe Farma Tbk sebagai
perusahaan yang telah go public dapat
terus mempertahankan keberadaan dan eksistensinya.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Risiko Saham
Perusahaan, Risiko Bisnis, dn Analisis Portfolio Bisnis Perusahaan”.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana analisis
return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk?
2.
Bagaimana bentuk grafik
pergerakan return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe
Farma Tbk?
3.
Bagaimana analisis
rata-rata standar deviasi dan beta saham PT. Kalbe Farma Tbk dengan menggunakan
analisis regresi sederhana?
4.
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi pergerakan return saham perusahaan dan return pasar?
5.
Bagaimana analisis
risiko bisnis perusahaan dan apa saja faktor yang mempengaruhinya berkaitan
dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD?
6.
Bagaimana analisis BCG
Matrix dan apa saja faktor yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut?
7.
Bagaimana program CSR
dan pengelolaan risiko yang dilakukan perusahaan untuk menanggulangi risiko
jangka panjang?
C. Tujuan
Penelitian
1. Untuk
menjelaskan analisis return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT.
Kalbe Farma Tbk
2. Untuk
menjelaskan bentuk grafik pergerakan return saham perusahaan harian dan return
pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk
3. Untuk
menjelaskan analisis rata-rata standar deviasi dan beta saham PT. Kalbe Farma
Tbk dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
4. Untuk
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan return saham perusahaan
dan return pasar.
5. Untuk
menjelaskan analisis risiko bisnis perusahaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD.
6. Untuk
menjelaskan analisis BCG Matrix dan faktor-faktor yang digunakan untuk
melakukan analisis tersebut.
7. Untuk
menjelaskan program CSR dan pengelolaan risiko yang dilakukan perusahaan untuk
menanggulangi risiko jangka panjang.
D. Manfaat
Penelitian
1. Bagi
peneliti, untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dengan topik
Analisis Risiko Saham Perusahaan, Risiko Bisnis, dan Analisis Portfolio Bisnis
Perusahaan.
2. Bagi
institusi, dapat menjadi laporan mengenai risiko yang mungkin terjadi serta
saran yang diberikan peneliti agar dapat menjadi alternatif penyelesaian
masalah berkaitan dengan risiko perusahaan.
3. Bagi
masyarakat, dapat menjadi informasi yang cukup informatif khususnya bagi
masyarakat yang ingin menanamkan modal di PT. Kalbe Farma Tbk dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi perusahaan
BAB II
ISI
A. Profil Perusahaan
PT
Kalbe Farma Tbk yang berdiri pada tahun 1966 telah jauh berkembang dari usaha
sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia.
Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe
telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi
melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 25%), Divisi
Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 26%), serta
Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 32%). Keempat divisi usaha ini
mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk
minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari
satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Divisi
Obat Resep Kalbe menawarkan rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh
segmen ekonomi masyarakat, dari obat generik tidak bermerek, obat generik
bermerek hingga obat paten.Produk-produk didistribusikan ke rumah sakit, apotek
hingga toko obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi yang
terintegrasi.
Divisi
Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori produk obat bebas bersifat kuratif
serta produk-produk konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan seperti suplemen
dan produk bersifat preventif lainnya, minuman energi serta produk minuman
kesehatan.
Divisi
Nutrisi Kalbe menawarkan ragam produk-produk nutrisi yang lengkap untuk seluruh
lapisan usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak, pra-remaja, dewasa,
ibu hamil dan menyusui, hingga usia senja; serta produk-produk nutrisi untuk
konsumen dengan kebutuhan khusus.
Untuk
menjamin ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai
Divisi Distribusi dan Logistik yang dijalankan oleh anak perusahaannya PT
Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) yang bertanggung jawab atas distribusi
produk-produk Kalbe dan produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta
outlet di seluruh pelosok Indonesia.
Kalbe
telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat
generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif.
Didukung lebih dari 16.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia
layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang
pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe
Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia
Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp85,8 triliun dan nilai penjualan
Rp17,4 triliun di akhir 2014.
B. Visi,
Misi, dan Motto
VISI :
Menjadi perusahaan produk kesehatan
Indonesia terbaik dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek
yang kuat, dan manajemen yang prima.
MISI :
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
MOTTO :
“The scientific Pursuit of Health for a Better Life”
C.
ANALISIS RISIKO SAHAM PERUSAHAAN,
RISIKO PASAR, DAN RISIKO BISNIS PERUSAHAAN
C.1. Analisis
Rerata dan Standar Deviasi Return Saham dan Return Pasar serta Beta Saham
Perusahaan
Return Saham KLBF
|
Return IHSG
|
|
Standar deviasi
|
0,030814108
|
0,011795785
|
Rata-Rata
|
0,000880425
|
0,000487909
|
1) Risiko Saham
Perusahaan
Hasil pengujian yang dilakukan
terhadap data harga saham PT. Kalbe Farma
Tbk sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai 23 Oktober 2015
menunjukkan rata-rata return saham sebesar 0,00088 dan
standar deviasi saham sebesar 0,030814.
resiko
saham PT. Kalbe Farma dilihat
dari pergerakan nilai saham harian menunjukkan
bahwa pergerakan secara teknikal bergerak dengan
fluktuatif mengikuti pergerakan pasar dan perubahan perekonomian. nilai saham minimum
sebesar Rp 950
dan tertinggi berada pada Rp 4.800 selama 5
tahun terakhir dengan interval sebesar Rp 3.850. Perkembangan saham ini cukup
signifikan melihat nilai pasar saham yang memiliki jarak perkembangan yang
sangat signifikan akibat dari pengaruh resiko sistematis yaitu resiko pasar
maupun resiko non sitematis yaitu resiko internal perusahaan
2) Risiko Pasar
Resiko
PT. Kalbe Farma Tbk. Pada pasar saham terbilang kecil karena faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan dan nilainya dari faktor internal dan eksternal.
Investor perlu memahami akan resiko
pasar dan resiko perusahaan dimana resiko pasar
cukup berpengaruh dalam pergerakan nilai perusahaan
secara umum dibandingkan resiko perusahaan yang masih dapat diantisipasi dengan
menggunakan hedging ataupun beberapa pola transaksi yang baik. Pola pergerakan nilai
perusahaan yang dipengaruhi oleh resiko perusahaan atau unsystemtic risk cukup
memiliki kontribusi dalam mempengaruhi nilai perusahaan tetapi pada tahap ini
pasar tetap berperan penting dalam menentukan arah pergerakan dan nilai
perusahaan di Indonesia sehingga resiko pasar cenderung sulit untuk
diminimalisir hingga 0 tetapi dapat menggunakan alternatif yang efektif dalam
mengalokasikan kerugian dari resiko pasar dan bahkan pengurangan biaya dari
aktivitas yang meminimalisir resiko pasar.
Dari
segi pasar nilai perusahaan memiliki pengaruh dan hubungan terhadap perubahan
pasar yang cukup signifikan dimana pergerakan pasar didorong oleh aktivitas
investor asing maupun domestik dalam melakukan aktivitas transaks di bursa
saham sehingga secara keseluruhan faktor resiko pasar tersebut tidak hanya
dipengaruhi oleh reaktifitas dari pergerakan aktivitas transaksi perusahaan
Kalbe Farma, namun ditentukan oleh pengaruh dari aktivitas total secara
keseluruhan dari aktivitas transaksi perdangan dan perekonomian secara
menyeluruh dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia dan potensi pengaruh
tersebut signifikan.
3) Beta Saham
Hasil perhitungan nilai beta saham dengan menggunakan
regresi sebesar –0.04985. Beta saham sebesar -0.04985 menunjukkan bahwa
risiko saham di PT. Kalbe Farma
Tbk terbilang aman. Nilai dari beta
saham tersebut memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu persen return saham
IHSG maka akan menurunkan 0.04985% return saham PT. Kalbe Farma Tbk. Jika nilai beta saham kurang dari 1, hal ini berarti bahwa pergerakan return saham lebih kecil
daripada pergerakan return pasar. Maka risiko saham
perusahaan terbilang cukup aman untuk investasi terutama bagi investor pemula
karena risikonya cukup rendah.
Grafik Pergerakan Return Saham Harian dan Return Pasar
Harian PT. Kalbe Farma Tbk
Analisis Regresi Saham PT. Kalbe Farma Tbk
Berdasarkan
hasil perhitungan regresi yang kami lakukan menggunakan microsoft excel, kami memperoleh hasil persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0.000905 –
0.04985X
Dari hasil
tersebut dapat diketahui besarnya nilai alpha (intercept) sebesar 0.000905 dan nilai beta (koefisien regresi) sebesar
-0.04985. Hal ini menunjukkan bahwa:
·
Tanpa adanya pergerakan dari nilai retun saham dan return
pasar (bernilai tetap), maka return saham akan bernilai sebesar 0.000905.
·
Return pasar mempunyai pengaruh sebesar -0.04985 terhadap
terhadap return saham. Apabila return pasar mengalami kenaikan 1 satuan maka
akan mengakibatkan return saham menurun sebesar 0.04985 satuan.
·
Beta saham PT. Kalbe Farma Tbk sebesar -0.04985
menunjukkan nilai kurang dari 1, berarti pergerakan return saham lebih kecil
daripada pergerakan return pasar IHSG.
C.2. Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Return Saham dan Return Pasar
Terdapat dua faktor
utama yaitu pergerakan suku bunga dan kinerja perusahaan.
1.
pergerakan suku bunga
pergerakan suku
bunga pada perekonomian sangat berpengaruh pada return saham dan return pasar
karena menjadi sentimen bagi saham Kalbe Farma
2.
Kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan
juga menentukan tingkat return saham karena kinerja perusahaan mempengaruhi
pendapatan perusahaan dan profit perusahaan.
C.3. Analisis
Risiko Bisnis Perusahaan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya
Dalam
melakukan analisis bisnis terdapat dua metode yang digunakan, yaitu secara
kualitatif dan kuantitatif.Melalui metode kualitatif kita dapat melihat dari
tipe ataupun jenis – jenis risiko yang dihadapi oleh PT Kalbe Farma Tbk,
sedangkan melalui metode kuantitatif dapat diukur dengan melakukan perhitungan
terhadap rasio keuangan. Berikut adalah analisis risiko bisnis menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif :
1)
Metode kualitatif :
a)
Resiko Persaingan Usaha
Dalam
era pasar terbuka saat ini, persaingan di sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya
akan lebih ketat, dengan angka yang lebih besar dari kedua produsen
internasional dan lokal bertemu di pasar. Persaingan muncul dalam berbagai
aspek, termasuk sumber daya keuangan dan kemampuan operasional kuat dari
pesaing internasional, serta inovasi produk, pemasaran dan promosi, perubahan
permintaan pasar, daya beli terbatas dan kesiapan untuk menghadapi persaingan
usaha tidak sehat.
Manajemen
risiko meningkatkan sensitivitas terhadap perubahan pasar dan memungkinkan
praktisi untuk beradaptasi dan menangkap peluang yang telah tersedia. Selain
itu, Kalbe juga diperlukan untuk memperpanjang nilai produk dan jasa yang
ditawarkan, sebagai lawan yang ditawarkan oleh yang lain, perusahaan sejenis
b)
Resiko Keuangan
Dalam
perjalanan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang timbul dari
fluktuasi mata uang asing, penganggaran, pembiayaan, dan likuiditas. Karena
sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, ini menciptakan dampak dalam bentuk
kerentanan terhadap fluktuasi mata uang asing. Fluktuasi mata uang asing,
terutama dalam dolar AS, mengerahkan dampak yang signifikan terhadap biaya
produksi.
Manajemen
risiko dilaksanakan sebagian oleh hedge alami hati, menyiapkan cadangan dana
valas untuk memastikan persyaratan impor, menjaga tingkat persediaan yang cukup
dari bahan baku dan barang jadi sementara selalu berfokus pada kondisi ekonomi
domestik dan global.
c)
Legal dan Regulasi
Dalam
melaksanakan operasinya, Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan hukum
dan perubahan peraturan terkait, dan aturan-aturan yang disepakati dalam
perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat Kalbe Group, sehingga menimbulkan
risiko konsekuensi hukum atau lainnya. Proses pendaftaran merek dan produk,
termasuk akuisisi paten dan hak kekayaan intelektual lainnya, adalah kewajiban
hukum yang harus dipantau terus menerus untuk menghindari pengakuan potensi
klaim atau pihak di masa depan. Mengikat perjanjian dengan pihak ketiga dapat
membawa konsekuensi hukum, sehingga proses ratifikasi dan pemeriksaan hukum
harus dilakukan dalam rangka membangun keseimbangan hak dan kewajiban. Selain
itu, mengekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan dengan
mempelajari dan memahami perbedaan hukum dan peraturan untuk setiap negara yang
ditargetkan. Manajemen risiko dilakukan, antara lain, dengan terus melakukan
pemantauan perubahan peraturan, untuk menghindari tindakan hukum dari pihak
lain, dan melalui kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku lainnya.
Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi dan kesiapan sumber daya dalam hal
legalitas, dalam menghadapi potensi klaim dari pihak ketiga.
d)
Risiko reputasi
Risiko
reputasi termasuk keluhan konsumen, penarikan produk dan juga kemungkinan
sabotase produk, serta pencemaran nama baik. Di zaman sekarang, di mana citra
perusahaan penting, reputasi polusi juga risiko yang harus diperhatikan. Manajemen
risiko dicapai antara lain dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk,
yang meliputi hasil proses bisnis secara keseluruhan Perseroan, yaitu dari
tahap penelitian dan pengembangan sampai berakhirnya produk, termasuk
kewaspadaan terhadap produk palsu; ini selalu menjadi salah satu fokus utama
dari Kalbe Group, sehingga dapat mendukung kepercayaan konsumen pada produk
Kalbe. Selain sisi produk, Kalbe juga telah meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan, melalui pengembangan sumber daya manusia.
e)
Risiko Sumber Daya Manusia
Keberlanjutan
dari pengembangan Perusahaan tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang
mereka miliki. Risiko pergantian karyawan, gagal untuk mengamankan karyawan
potensial, masalah dalam perekrutan dan hal-hal lain yang sejenis akan
mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas. Manajemen risiko telah
dilakukan melalui melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan peningkatan
kapasitas sumber daya manusia, memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan
dalam mengembangkan kompetensi karir profesional, antara lain. Evaluasi sistem
kompensasi Perusahaan untuk melacak kompetitif, sejalan dengan kondisi pasar
secara umum, juga sedang dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan
mengelola bakat-bakat dalam rangka dapat memberikan personil yang tepat,
sehingga memastikan kinerja yang baik terus.
f)
Resiko Interupsi Bisnis
Dalam
menjalankan usahanya, Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan mengatasi risiko
seperti bencana alam, yang dapat berdampak pada runtuhnya fasilitas dan
penghentian kegiatan produksi perusahaan; ini termasuk gempa bumi, kebakaran,
banjir, dan sebagainya. Risiko ini mungkin kecil, tapi bisa mengerahkan
konsekuensi signifikan. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Kalbe telah
diambil cakupan asuransi yang memadai atas aset, fasilitas produksi dan
persediaan.
g)
Resiko Informasi Perusahaan
Dalam
era saat ini perkembangan teknologi canggih, di mana sejumlah besar informasi
dapat dengan mudah diperoleh / diakses melalui internet, keamanan data
perusahaan benar-benar penting. Risiko informasi tidak hanya terkait dengan isu
Teknologi Informasi (baik hardware dan software), namun Kalbe juga telah dijaga
semua data yang dimiliki oleh Kalbe Group. Kegagalan untuk menjaga kerahasiaan
informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Manajemen
risiko ini dilakukan dengan membangun dan mengembangkan Kebijakan Teknologi
Informasi, dan dengan membangun Data Center yang memadai untuk standar yang
tinggi, yang merupakan salah satu langkah mitigasi Perseroan dalam menjaga
keamanan akses ke informasi penting.
2)
Metode kuantitatif:
·
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban financial jangka panjang.Melihat chart dari aspek
likuiditas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa current ratio, quick ratio, dan
cash ratio memiliki nilai di atas 1, yang menandakan bahwa kondisi
perusahaan baik. Karena semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu
membayar kewajibannya. Dan dari data tersebut dapat dilihat rasio likuiditas
tertinggi di tahun 2010, walaupun setiap tahun rasionya menurun, tapi nilainya
masih di atas 1 untuk current ratio
dan quick ratio.
·
Rasio Aktivitas
·
Rasio Leverage
Rasio Leverage ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Dilihat dari
debt ratio, datanya berfluktuatif dan meningkat di tahun 2013. Tetapi walaupun
hutang perusahaan meningkat, hal itu tetap diimbangi dengan total asset yang
dimiliki oleh perusahaan Kalbe Farma.
·
Rasio Profitabilitas
Dari chart diatas dapat diambil kesimpulan jika pergerakan profitabilitas tiap tahun bersifat
fluktuatif dan selalu terjadi perubahan daritiap vaiabel setiap tahunnya.
Pergerakan yang terjadi dapat bersifat positif (peningkatan) dan negatif
(penurunan) seperti ditunjukkan pada tabel diatas.
E. ANALISIS PORTFOLIO BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BCG MATRIX
D.1. Definisi
Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Model BCG
dikenal sebagai alat manajemen portofolio yang digunakan dalam teori siklus
produk (product life cycle). Model
BCG sering digunakan untuk memprioritaskan produk mana dalam bauran produk
perusahaan yang mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian. Model BCG
didasarkan pada klasifikasi produk (dan secara implisit juga unit bisnis
perusahaan) dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar
dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar. Kerangka kerja ini
mengategorikan produk dalam portofolio sebuah perusahaan menjadi empat :
1) Stars, adalah kondisi suatu unit bisnis
yang memiliki pangsa pasar tinggi di pasar berkembang. Dalam siklus hidup
produk yang baik, kondisi ini merupakan tahapan setelah question marks. Pada kondisi ini, produk menjadi pemimpin dalam
suatu unit bisnis yang masih perlu banyak dukungan untuk promosi dan penempatan.
Berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan seperti integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, atau
pengembangan produk. Jika pangsa pasar dijaga dengan baik,stars cenderung tumbuh menjadi cash
cow. Sebaliknya, jika tidak, stars akan kembali pada posisi dogs.
2) Question marks, adalah kondisi suatu unit bisnis di
pasar yang berkembang, tetapi memiliki pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini
biasanya ditemukan pada produk – produk baru, di mana masih sedikit pembeli
yang menggunakan produk – produk tersebut. Produk dapat memiliki tingkat
permintaan yang tinggi namun tingkat return
yang rendah karena pangsa pasar rendah. Tujuan dari strategi pemasaran adalah
untuk membuat pasar menggunakan produk – produk tersebut. Strategi yang dapat
digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk.
Jika strategi yang diterapkan berhasil, maka produk akan berpindah ke posisi stars. Sebaliknya, jika gagal, maka akan
berpindah ke posisi dogs. Alternatif
strategi lainnya adalah divestasi.
3) Cash cow, adalah kondisi suatu unit bisnis
yang berada pada posisi pangsa pasar yang tinggi di pasar yang dewasa. Jika
keunggulan kompetitif telah dicapai, cash
cow memiliki margin keuntungan yang tinggi dan menghasilkan banyak aliran
kas. Oleh karena pertumbuhan yang rendah, maka promosi dan penempatan investasi
juga rendah. Produk – produk pada kondisi ini biasanya diperjuangkan oleh
perusahaan. Strategi terbaik adalah pengembangan produk atau diversifikasi.
Namun ketika kondisi ini melemah, maka alternatif lainnya adalah penciutan atay
divestasi.
4) Dogs, adalah kondisi suatu bisnis yang
berada pada posisi pangsa pasar yang rendah di pasar yang pertumbuhannya juga
rendah. Kondisi semacam ini sering kali membuat suatu divisi harus dilikuidasi,
didivestasi, atau dipangkas melalui penciutan. Produk yang berada pada kondisi
ini untuk pertama kalinya, strategi terbaik adalah penciutan.
D.2. Faktor –
Faktor yang Digunakan untuk Analisis BCG Matrix
Dalam BCG Matrix terdapat dua faktor
yang paling mempengaruhi dalam melakukan klasifikasi produk, yaitu :
1) Pangsa Pasar (Market Share)
Market
share menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan suatu produk
dibandingkan dengan para pesaingnya.Dalam hal ini, dapat dilihat jumlah pasar
yang dikuasai oleh perusahaan Kalbe Farma dibandingkan dengan pasar secara
keseluruhan.
2) Pertumbuhan Pasar (Market Growth)
Market
growth adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani.
Biasanya diukur dengan peningkatan presentase dalam nilai atau volume
penjualan.
D.3.
Klasifikasi Produk dari PT Kalbe Farma Tbk ke dalam BCG Matrix
Berikur ini merupakan tabel klasifikasi produk – produk dari PT Kalbe Farma Tbk berdasarkan hasil analisis dari BCG Matrix :
PT. Kalbe Farma
Tbk. dibagi menjadi empat kelompok divisi, yang disusun dengan proporsi sebagai
berikut: divisi obat resep (25%), divisi produk kesehatan (17%), divisi nutrisi
(26%), dan divisi distribusi dan logistik (32%). Dari teori mengenai BCG matrix
diatas dan dilihat dari annual report tahun 2014 PT. Kalbe Farma dapat
dimasukkan pada kategori stars. Analisis dari keseluruhan divisi Kalbe group
memperlihatkan bahwa seluruh divisi berada pada posisi ini atau dikenal sebagai
growth dalam PLC. Penempatan ini didorong oleh data IGR (industrial growth
rate) dan RMS (Relative market share) yang memperlihatkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dan arus kas yang tinggi dimana Kalbe group harus dapat
menyeimbangkan arus kas yaitu laba dengan pengeluaran yaitu biaya pada tahap
ini, karena seluruh divisi yang dimiliki oleh Kalbe masuk dalam kategori ini
walaupun tingkat penguasaan pasar dan pertumbuhan pada setiap divisi
bervariasi. Divisi Healthly Product cenderung memiliki tingkat penguasaan pasar
yang rendah dapat memungkinkan divisi ini masuk kedalam matriks Question marks
atau introduction yang disebabkan faktor kurang kompetennya divisi dalam
bersaing. Divisi Pharamaceuticals salah satu divisi yang memiliki potensi
tertinggi untuk masuk ke dalam matriks Cash Cow atau maturity pada PLC sebab
tingkat market growth yang menyusut secara perlahan diimbangi dengan stabilitas
dari pangsa pasar yang dimiliki. Divisi Pharamaceuticals menghasilkan laba yang
paling tinggi sebesar 27,16 %,
karena pertumbuhan yang melambat dan investasi yang dibutuhkan pada tahap ini
rendah. Kemudian pada divisi Logistics & Distribution identik dengan divisi
Pharameceuticals namun disini tingkat kontribusi profit yang diberikan hanya
sebesar 17,64%. Kemudian yang
terakhir divisi Consumer Health yang mengkonsumsi kas dalam taraf yang tinggi,
dimana divisi ini menguasai sebagian besar pasar dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi dan diimbangin dengan output pada hasil pendapatan dalam jumlah kas
yang relatif besar sehingga frekuensi secara keseluruhan harus dapat
diseimbangkan guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam mempertahankan pangsa
pasar sebelum dan sesudah memasuki matriks Cash Cow.
F. ANALISIS
PROGRAM CSR DAN PENGELOLAAN RISIKO JANGKA PANJANG PERUSAHAAN
Sebagai
perusahaan yang peduli dengan lingkungan dan masyarakat, PT. Kalbe Farma Tbk.
bertanggung jawab secara social, ditingkat lokal maupun global. Terdapat enam
program CSR di perusahaan, antara lain :
1.
Education
Partisipasi
Kalbe dalam pengembangan pendidikan menempatkan penekanan pada peningkatan
minat dalam pendidikan sains hidup melalui program reguler seperti pameran ilmu
pengetahuan dan kompetisi penelitian, serta buku dan alat-alat pengajaran
distribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Pada
tahun 2013, Perusahaan kembali menyelenggarakan dan diterima dengan baik Kalbe
Junior Science Fair. Acara ini dilakukan pada 20-22 September 2013 di
Ecovention - Ecopark, Ancol, Jakarta. Acara dengan cakupan nasional yang
ditawarkan pengunjung untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ilmiah
terkait, termasuk matematika, sains, komputer dan robotika kompetisi, serta
edutainments dan Edugames untuk peserta muda. Acara ini melibatkan 250 karyawan
Kalbe sebagai relawan dan berhasil menarik beberapa 84.000 pengunjung dari
seluruh Indonesia, yang mempelajari aspek yang menarik dari ilmu pengetahuan.
Kegiatan
utama lain yang biasa diselenggarakan di bawah Kalbe Cares - Education adalah
Kalbe Junior Scientist Award, sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mengenali
ilmuwan muda yang menjanjikan dan membangun minat generasi muda dalam ilmu
pengetahuan dan mempromosikan kegiatan penelitian lebih lanjut. Pada 2013,
acara ini menarik 655 siswa dari 206 sekolah dasar yang tersebar di 19 provinsi
di Indonesia. 9 peserta memenangkan Award dan menerima hadiah tabungan
pendidikan.
Selain
program di atas, Kalbe juga konsisten dilakukan berbagai lomba bagi siswa untuk
memajukan pendidikan di Indonesia, seminar pendidikan kesehatan masyarakat dan
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dan untuk
mempromosikan gaya hidup sehat.
2.
Facilities and Infrastructure
Kalbe
Cares - Infrastructure mengambil bagian dalam membangun infrastruktur publik
yang memungkinkan masyarakat sekitar untuk menjalani hidup sehat.
Sebagai
bagian dari program ini, pada tahun 2013 Kalbe membantu pengembangan pusat
pengolahan sampah di Sukabumi, Jawa Barat, untuk diproses sebagai kompos. Juga
pada tahun 2013, Kalbe bekerja sama dengan masyarakat yang tinggal di Pulomas
dan Cikarang daerah untuk membangun fasilitas pengomposan, sehingga membantu
masyarakat ini untuk memecahkan masalah sampah mereka dan membangun lingkungan
hidup yang lebih sehat. Kalbe juga bekerja sama dengan Greenaration, badan
usaha yang bergerak dalam pengelolaan sampah, baik untuk tujuan sosial dan
kegiatan usaha, dalam menyediakan alat pendidikan pengelolaan sampah kepada
masyarakat.
Perusahaan
juga mengambil bagian dalam membangun pusat kegiatan belajar masyarakat,
disebut Pondok Hijau, di Cikarang, Jawa Barat. Pusat pembelajaran menyajikan
berbagai fasilitas, termasuk perpustakaan dan ruang baca, di mana anggota
masyarakat dapat mempelajari manfaat melindungi lingkungan.
3.
Labor Practices
Kalbe
berkomitmen untuk kerja yang bertanggung jawab, dan untuk pengembangan dan
kesejahteraan rakyatnya.
Setiap
karyawan individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir
mereka. Perusahaan tidak pernah menganggap karyawan asal, agama, ras, jenis
kelamin atau faktor diskriminasi lainnya di menugaskan mereka untuk posisi
tertentu.
Kalbe
terus mematuhi persyaratan upah minimum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain itu, Perseroan melakukan benchmarking biasa, memastikan bahwa gaji dan
tunjangan sesuai dengan praktik umum dalam industri kesehatan Indonesia.
Kalbe
berupaya untuk memastikan bahwa kompetensi setiap karyawan memenuhi persyaratan
peran dan tanggung jawab masing-masing posisi nya. Berbagai kegiatan pelatihan
telah dikoordinasikan oleh Perusahaan, baik yang dilakukan secara internal di dalam
pusat-pusat pembelajaran Kalbe maupun eksternal oleh lembaga-lembaga pelatihan
terkemuka di Indonesia dan luar negeri.
Selama
2014, Kalbe telah menginvestasikan total Rp28.3 miliar untuk lebih dari 100
pelatihan untuk sekitar 2.000 karyawan. Kalbe mengakui bahwa kinerja Perseroan
dan keunggulan kompetitif dapat didorong oleh tenaga kerja termotivasi.
Kalbe
menghormati hak-hak karyawannya untuk membentuk Kalbe Union Karyawan di
mendirikan hubungan yang saling mendukung antara karyawan dan perusahaan melalui
konsep dialog partnershipand. Untuk memastikan bahwa karyawan memahami hak dan
tanggung jawab mereka, Perusahaan secara rutin menyebarkan informasi kepada
karyawan baru, melalui program orientasi, dan untuk longerserving karyawan
nasional.
Sepanjang
2014, Kalbe ditampilkan pendekatan suara dan sehat dalam mengatasi keluhan
karyawan, sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini dilakukan secara langsung
antara karyawan dan atasan mereka, atau melalui perantaraan Divisi Sumber Daya
Manusia dan / atau Kalbe Union Karyawan.
Kalbe
selalu mendorong setiap individu karyawan untuk mengadopsi hidup sehat dan
seimbang. Untuk mempromosikan gaya hidup sehat, Perusahaan menyelenggarakan dan
mengundang semua karyawan untuk berpartisipasi dalam berbagai olahraga, seni,
hobi dan kegiatan keagamaan yang sesuai dengan minat mereka.
Perusahaan
juga memegang acara gathering internal yang biasa terbuka baik bagi karyawan
dan keluarga mereka.
Program
Persiapan Pensiun
Pelatihan
dan pengembangan peluang juga disediakan untuk mempersiapkan karyawan yang
memasuki masa pensiun mereka. Program Pre-Pensiun Persiapan Kalbe menyediakan
berbagai pelatihan pada persiapan mental, manajemen keuangan keluarga,
kiat-kiat hidup sehat serta tips kewirausahaan. Selama tahun 2014, pelatihan
pra-pensiun 3-hari bagi mereka yang dekat dengan reitrement diadakan di Bandung
dan dihadiri oleh 33 karyawan dan pasangan mereka.
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (OHSA)
Karyawan
kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prioritas utama Kalbe. Ini
didefinisikan tidak hanya dalam kebijakan Perusahaan untuk mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit, tetapi juga termasuk dalam Key Performance Indicator untuk
memastikan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mencapai target
zero accident.
Sebagai
panduan untuk sistem manajemen OHSA, Perseroan telah menerima OHSAS 18001: 2007
sertifikasi untuk beberapa fasilitas produksi, termasuk Kalbe Farma dan
Hexpharm Jaya di Cikarang, serta Dankos Farma dan Bintang Toedjoe di Jakarta.
Berikut
adalah beberapa kegiatan yang berkaitan dengan sistem manajemen OHSA:
1.
Komite OHSE
Komite
OHSE didirikan dengan melibatkan personel dari berbagai fungsi, dan bertanggung
jawab untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program OHSA Perusahaan, yang
meliputi OHSA inspeksi, Kontraktor OHSA inspeksi, Kontraktor Briefing, Briefing
Karyawan, Pelatihan Cepat Tanggap Bencana dan jenis-jenis kegiatan pelatihan
lain.
2.
Rapid Response Bencana
Untuk
meningkatkan kompetensi petugas yang bertanggung jawab atas kegiatan tanggap
bencana, Perusahaan mengadakan sesi pelatihan tanggap bencana yang cepat,
meliputi pelatihan tentang latihan kebakaran, evakuasi dan pertolongan pertama
pada saat terjadi kecelakaan. Sesi pelatihan dilakukan secara teratur, diikuti
oleh staf keamanan dan karyawan Kalbe.
3.
Simulasi Cepat Tanggap Bencana
Simulasi
pada respon bencana yang cepat dilakukan untuk menguji keandalan prosedur
tanggap bencana yang cepat dan fasilitas. Sesi simulasi dilakukan setiap tahun
sekali dengan partisipasi penuh dari seluruh karyawan.
4.
Total Productive Maintenance - SHE
Dengan
penerapan Total Productive Maintenance (TPM), kegiatan untuk menghindari
terjadinya interaksi manusia-mesin kecelakaan terkait menjadi pusat fokus.
Perusahaan memberikan perhatian yang memadai untuk alat-alat keamanan mesin
untuk memastikan kinerja terbaik. Selain itu, perlu bahwa operator mesin
membangun pola pikir bahwa keselamatan adalah tanggung jawab setiap individu.
4.
Environment
Melalui
kegiatan ini, Kalbe secara aktif mempromosikan pentingnya menjaga lingkungan
yang bersih dan memegang acara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan
mahasiswa untuk mengadopsi hidup sehat dan higienis. Kalbe - Lingkungan juga
mendorong masyarakat untuk menanam tanaman obat diketahui memiliki banyak
manfaat kesehatan.
Beberapa
kegiatan dari Kalbe Cares – Environment’s di 2013 meliputi:
Berkolaborasi
dengan Nurani Dunia dan Lumintu untuk memberikan workshop daur ulang dan
dikeringkan kerajinan bunga di Kalbe SMP Science Fair. Berkolaborasi dengan
Greenaration Indonesia untuk memberikan pendidikan pengelolaan sampah di Kalbe
Junior Science Fair
Melakukan
kegiatan pengembangan masyarakat termasuk lokakarya pengomposan, bunga kering
kerajinan, serta penanaman dan pembibitan, untuk desa Poncol Hijau di Cikarang,
Jawa Barat
Peristiwa-peristiwa
menyentuh lebih dari 1.000 penerima manfaat pada tahun 2013, Melalui berbagai
pelatihan lingkungan, pendidikan, dan kegiatan pengembangan masyarakat, Kalbe -
Lingkungan bertujuan untuk mempromosikan pelestarian lingkungan.
5.
Health
Kalbe
Cares - Health adalah kegiatan tanggung jawab sosial utama Perseroan, mengingat
kehadiran yang cukup di pasar kesehatan Indonesia. Kalbe untuk kegiatan
Kesehatan mencakup layanan pemeriksaan kesehatan dan kesehatan gratis serta
distribusi pasokan medis dan melengkapi sumbangan ke berbagai komunitas di
seluruh Indonesia.
Beberapa
kegiatan yang dilakukan di bawah Kalbe - inisiatif Kesehatan pada tahun 2013
meliputi:
Pelayanan
kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan umum medis, pemeriksaan gigi, dan tes
gula darah, serta pengobatan gratis dan pasokan medis, di beberapa daerah di
seluruh Indonesia, dengan total 7.700 penerima manfaat.
Sumbangan
obat-obatan, vitamin, dan produk susu bagi korban banjir di Jakarta dan daerah
yang lebih besar dan untuk korban letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara
dengan total 21.000 penerima manfaat.
Bekerjasama
dengan Palang Merah Indonesia untuk melakukan kegiatan donor darah dari
karyawan Kalbe di 43 cabang di Indonesia dengan lebih dari 3.600 kantung darah
yang disumbangkan.
6.
Product Resposibility
Perusahaan
mengakui bahwa keberhasilannya tergantung pada kepercayaan dari pelanggan dan
stakeholder.
Dalam
menjalankan operasi bisnisnya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu yang
komprehensif dan terpadu, melalui program kontrol kualitas yang ketat.
Keamanan
produk dicapai dengan memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai dengan
persyaratan nasional untuk saat ini Good Manufacturing Standard (GMP) yang
dikeluarkan oleh Badan Nasional - Obat dan Makanan (Badan POM). Perseroan akan
terus meningkatkan pelaksanaan GMP untuk menghilangkan potensi risiko dan untuk
menjamin keamanan produk. Selain itu, fasilitas Kalbe disertifikasi dengan
standar yang diakui secara internasional seperti ISO 9001 untuk Sistem
Manajemen Mutu, ISO 14001 untuk Environmental Management Standard, OHSAS 18001
untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, HACCP atau Hazard Analysis dan Critical
Control Points untuk analisis keamanan pangan, dan ISO 22000 untuk manajemen
keamanan pangan.
Kegiatan
pemasaran Kalbe diimplementasikan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh
NA-DFC sebagai badan pengawas di dikenakan mengawasi obat dan keamanan pangan
di Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan persyaratan standar etika, informasi
produk dan claimsshould disajikan dengan cara yang adil dan obyektif,
berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Kalbe memastikan bahwa informasi produk yang
disajikan dalam cara yang non menyesatkan untuk menghindari salah tafsir
apapun. Informasi produk terbaru termasuk keamanan produk, kontra-indikasi,
efek samping dan peringatan, harus disetujui oleh NA-DFC.
Informasi
produk juga tersedia secara online melalui beberapa situs, termasuk
www.kalbenutritionals.com untuk produk nutrisi dan www.ahlinyalambung.com untuk
atas penjualan produk antasida Kalbe, Promag. Informasi umum lainnya tersedia
melalui website perusahaan Perseroan, www.kalbe.co.id.
Perusahaan
terus contoh produk dari setiap produksi batch sampai setelah tanggal
kadaluwarsa. Dalam hal keluhan, Perseroan akan dapat melacak masalah menggunakan
produk sampel disimpan.
Kalbe
telah mendirikan Kalbe Customer Care, saluran kontak di mana pelanggan dapat
memeriksa, mengajukan pertanyaan, dan mengajukan pengaduan. Kalbe Customer Care
menyediakan nomor bebas pulsa hotline (0800-140-2000), alamat e-mail
(customer@kalbenutritionals.com) dan PIN Blackberry, 25DCA47C. Kalbe Customer
Care telah diberikan dengan ISO 9001: 2000.
G. KESIMPULAN
- Analisis
Resiko
Kesimpulan
dari analisis resiko yang sudah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa
saham PT.Kalbe Farma merupakan saham yang cukup namun memiliki tingkat
pengembalian yang cukup tinggi, dan saham ini cocok untuk para risk taker.
- Analisis
Portofolio Perusahaan
PT. Kalbe
Farma membagi unit bisnisnya menjadi empat kategori
umum yang memiliki tingkat diversifikasi yang berbeda secara statistik dengan pertumbuhan yang cukup baik dan dapat disimpulkan
sudah memasuki masa pertumbuhan yang tinggi dengan tingkat pangsa pasar yang
tinggi dan cepat, serta di dukung oleh kondisi perekonomian yang kondusif
- Analisis program CSR
Sebagai
perusahaan yang bertanggung jawab, Kalbe meyakini bahwa kinerja yang unggul
tidak hanya semata diukur dari pencapaian finansial melainkan juga didasari
pada seberapa jauh Perseroan dapat melaksanakan tanggung jawabnya lingkungan dan
sosialnya. Kalbe sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa seluruh pemangku
kepentingan ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari setiap kegiatan
operasionalnya. Program-program tanggung jawab sosial (CSR) Kalbe dikembangkan
berlandaskan prinsip-prinsip triplebottom-line, yang mengedepankan
keseimbangan antara kinerja keuangan (profit), masyarakat (people)
dan lingkungan (planet). Program-program CSR Kalbe dikembangkan dengan
memberi perhatian pada kepentingan pihak Perseroan, dan Pemerintah sebagai regulator
dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program CSR tersebut
dapat meraih keberhasilan optimal serta menumbuhkan rasa memiliki seluruh
pihak, yang pada akhirnya dapat mendorong terciptanya masyarakat mandiri dan
lebih sejahtera. Program-program CSR Kalbe meliputi 4 area penting berikut:
pemberdayaan
masyarakat; perlindungan lingkungan; praktik ketenagakerjaan, keselamatan dan
kesehatan kerja; dan tanggung jawab produk.