Kamis, 19 November 2015

Analisis Perusahaan Kalbe Farma Tbk.

BAB I
PENDAHULUAN

      A. Latar Belakang
Risiko adalah suatu kondisi di mana ada kemungkinan dari apa yang diharapkan dengan apa yang diperoleh, dalam hal ini risiko dapat memberikan dampak positif ataupun negatif. Selain itu Risiko juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bisa mempengaruhi institusi untuk mencapai tujuan. Risiko merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam setiap usaha bisnis, mulai dari bisnis kecil, menengah, hingga bisnis yang besar.
PT. Kalbe Farma Tbk diakui sebagai perusahaan farmasi regional terbesar di Asia Tenggara. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan mempunyai tujuan yang akan dicapai, yaitu mendapatkan keuntungan, baik keuntungan jangka panjang maupun keuntungan jangka pendek. Sebagai perusahaan besar, PT Kalbe Farma Tbk tidak terlepas dari berbagai macam risiko dalam mencapai tujuannya. Banyak risiko yang dihadapi mulai dari risiko  saham perusahaan, risiko pasar, dan juga risiko bisnis perusahaan.Penelitianini dilakukan bertujuan untuk mengetahui risiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh PT. Kalbe Farma Tbk dilihat dari berbagai unit produk, lini produk, dan lini bisnis. Setelah mengetahui berbagai risikoberpotensi menghambat kinerja dari perusahaan, diharapkan nantinya dapat memberikan saran sebagai jalan keluar atau alternatif bagi perusahaan dalammengelola risiko yang dihadapi. Hal ini dilakuukan agar PT. Kalbe Farma Tbk sebagai perusahaan yang telah go public dapat terus mempertahankan keberadaan dan eksistensinya.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Risiko Saham Perusahaan, Risiko Bisnis, dn Analisis Portfolio Bisnis Perusahaan”.

      B. Rumusan Masalah
1.         Bagaimana analisis return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk?
2.         Bagaimana bentuk grafik pergerakan return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk?
3.         Bagaimana analisis rata-rata standar deviasi dan beta saham PT. Kalbe Farma Tbk dengan menggunakan analisis regresi sederhana?
4.         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan return saham perusahaan dan return pasar?
5.         Bagaimana analisis risiko bisnis perusahaan dan apa saja faktor yang mempengaruhinya berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD?
6.         Bagaimana analisis BCG Matrix dan apa saja faktor yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut?
7.         Bagaimana program CSR dan pengelolaan risiko yang dilakukan perusahaan untuk menanggulangi risiko jangka panjang?

      C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan analisis return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk
2. Untuk menjelaskan bentuk grafik pergerakan return saham perusahaan harian dan return pasar harian PT. Kalbe Farma Tbk
3. Untuk menjelaskan analisis rata-rata standar deviasi dan beta saham PT. Kalbe Farma Tbk dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
4. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan return saham perusahaan dan return pasar.
5. Untuk menjelaskan analisis risiko bisnis perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD.
6. Untuk menjelaskan analisis BCG Matrix dan faktor-faktor yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut.
7. Untuk menjelaskan program CSR dan pengelolaan risiko yang dilakukan perusahaan untuk menanggulangi risiko jangka panjang.

      D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dengan topik Analisis Risiko Saham Perusahaan, Risiko Bisnis, dan Analisis Portfolio Bisnis Perusahaan.
2. Bagi institusi, dapat menjadi laporan mengenai risiko yang mungkin terjadi serta saran yang diberikan peneliti agar dapat menjadi alternatif penyelesaian masalah berkaitan dengan risiko perusahaan.
3. Bagi masyarakat, dapat menjadi informasi yang cukup informatif khususnya bagi masyarakat yang ingin menanamkan modal di PT. Kalbe Farma Tbk dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi perusahaan

BAB II
ISI
A. Profil Perusahaan
PT Kalbe Farma Tbk yang berdiri pada tahun 1966 telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 25%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi (kontribusi 26%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 32%). Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Divisi Obat Resep Kalbe menawarkan rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat, dari obat generik tidak bermerek, obat generik bermerek hingga obat paten.Produk-produk didistribusikan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi.
Divisi Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori produk obat bebas bersifat kuratif serta produk-produk konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan seperti suplemen dan produk bersifat preventif lainnya, minuman energi serta produk minuman kesehatan.
Divisi Nutrisi Kalbe menawarkan ragam produk-produk nutrisi yang lengkap untuk seluruh lapisan usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak, pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui, hingga usia senja; serta produk-produk nutrisi untuk konsumen dengan kebutuhan khusus.
Untuk menjamin ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai Divisi Distribusi dan Logistik yang dijalankan oleh anak perusahaannya PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) yang bertanggung jawab atas distribusi produk-produk Kalbe dan produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh pelosok Indonesia.
Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. Didukung lebih dari 16.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp85,8 triliun dan nilai penjualan Rp17,4 triliun di akhir 2014.
B. Visi, Misi, dan Motto
VISI :
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima.
MISI :
Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
MOTTO :
“The scientific Pursuit of Health for a Better Life”

   C.   ANALISIS RISIKO SAHAM PERUSAHAAN, RISIKO PASAR, DAN RISIKO BISNIS PERUSAHAAN
C.1. Analisis Rerata dan Standar Deviasi Return Saham dan Return Pasar serta Beta Saham Perusahaan
Return Saham KLBF
Return IHSG
Standar deviasi
0,030814108
0,011795785
Rata-Rata
0,000880425
0,000487909

1)      Risiko Saham Perusahaan
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap data harga saham PT. Kalbe Farma Tbk sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai 23 Oktober 2015 menunjukkan rata-rata return saham sebesar 0,00088 dan standar deviasi saham sebesar 0,030814.
resiko saham PT. Kalbe Farma dilihat dari pergerakan nilai saham harian menunjukkan bahwa pergerakan secara teknikal bergerak dengan fluktuatif mengikuti pergerakan pasar dan perubahan perekonomian. nilai saham minimum sebesar Rp 950 dan tertinggi berada pada Rp 4.800 selama 5 tahun terakhir dengan interval sebesar Rp 3.850. Perkembangan saham ini cukup signifikan melihat nilai pasar saham yang memiliki jarak perkembangan yang sangat signifikan akibat dari pengaruh resiko sistematis yaitu resiko pasar maupun resiko non sitematis yaitu resiko internal perusahaan

2)      Risiko Pasar
Resiko PT. Kalbe Farma Tbk. Pada pasar saham terbilang kecil karena faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan nilainya dari faktor internal dan eksternal. Investor perlu memahami akan resiko pasar dan resiko perusahaan dimana resiko pasar cukup berpengaruh dalam pergerakan nilai perusahaan secara umum dibandingkan resiko perusahaan yang masih dapat diantisipasi dengan menggunakan hedging ataupun beberapa pola transaksi yang baik. Pola pergerakan nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh resiko perusahaan atau unsystemtic risk cukup memiliki kontribusi dalam mempengaruhi nilai perusahaan tetapi pada tahap ini pasar tetap berperan penting dalam menentukan arah pergerakan dan nilai perusahaan di Indonesia sehingga resiko pasar cenderung sulit untuk diminimalisir hingga 0 tetapi dapat menggunakan alternatif yang efektif dalam mengalokasikan kerugian dari resiko pasar dan bahkan pengurangan biaya dari aktivitas yang meminimalisir resiko pasar.
Dari segi pasar nilai perusahaan memiliki pengaruh dan hubungan terhadap perubahan pasar yang cukup signifikan dimana pergerakan pasar didorong oleh aktivitas investor asing maupun domestik dalam melakukan aktivitas transaks di bursa saham sehingga secara keseluruhan faktor resiko pasar tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh reaktifitas dari pergerakan aktivitas transaksi perusahaan Kalbe Farma, namun ditentukan oleh pengaruh dari aktivitas total secara keseluruhan dari aktivitas transaksi perdangan dan perekonomian secara menyeluruh dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia dan potensi pengaruh tersebut signifikan.

3)      Beta Saham
Hasil perhitungan nilai beta saham dengan menggunakan regresi sebesar –0.04985. Beta saham sebesar -0.04985 menunjukkan bahwa risiko saham di PT. Kalbe Farma Tbk terbilang aman. Nilai dari beta saham tersebut memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu persen return saham IHSG maka akan menurunkan 0.04985% return saham PT. Kalbe Farma Tbk.  Jika nilai beta saham kurang dari 1, hal ini berarti bahwa pergerakan return saham lebih kecil daripada pergerakan return pasar. Maka risiko saham perusahaan terbilang cukup aman untuk investasi terutama bagi investor pemula karena risikonya cukup rendah.

Grafik Pergerakan Return Saham Harian dan Return Pasar Harian PT. Kalbe Farma Tbk
Analisis Regresi Saham PT. Kalbe Farma Tbk
Berdasarkan hasil perhitungan regresi yang kami lakukan menggunakan microsoft excel, kami memperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0.000905 – 0.04985X
Dari hasil tersebut dapat diketahui besarnya nilai alpha (intercept) sebesar 0.000905 dan nilai beta (koefisien regresi) sebesar -0.04985. Hal ini menunjukkan bahwa:
·         Tanpa adanya pergerakan dari nilai retun saham dan return pasar (bernilai tetap), maka return saham akan bernilai sebesar 0.000905.
·         Return pasar mempunyai pengaruh sebesar -0.04985 terhadap terhadap return saham. Apabila return pasar mengalami kenaikan 1 satuan maka akan mengakibatkan return saham menurun sebesar 0.04985 satuan.
·         Beta saham PT. Kalbe Farma Tbk sebesar -0.04985 menunjukkan nilai kurang dari 1, berarti pergerakan return saham lebih kecil daripada pergerakan return pasar IHSG.

C.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Return Saham dan Return Pasar
Terdapat dua faktor utama yaitu pergerakan suku bunga dan kinerja perusahaan.
1.      pergerakan suku bunga
pergerakan suku bunga pada perekonomian sangat berpengaruh pada return saham dan return pasar karena menjadi sentimen bagi saham Kalbe Farma
2.      Kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan juga menentukan tingkat return saham karena kinerja perusahaan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan profit perusahaan. 
C.3. Analisis Risiko Bisnis Perusahaan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya
Dalam melakukan analisis bisnis terdapat dua metode yang digunakan, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif.Melalui metode kualitatif kita dapat melihat dari tipe ataupun jenis – jenis risiko yang dihadapi oleh PT Kalbe Farma Tbk, sedangkan melalui metode kuantitatif dapat diukur dengan melakukan perhitungan terhadap rasio keuangan. Berikut adalah analisis risiko bisnis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif :
      1)      Metode kualitatif :
a)      Resiko Persaingan Usaha
Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya akan lebih ketat, dengan angka yang lebih besar dari kedua produsen internasional dan lokal bertemu di pasar. Persaingan muncul dalam berbagai aspek, termasuk sumber daya keuangan dan kemampuan operasional kuat dari pesaing internasional, serta inovasi produk, pemasaran dan promosi, perubahan permintaan pasar, daya beli terbatas dan kesiapan untuk menghadapi persaingan usaha tidak sehat.
Manajemen risiko meningkatkan sensitivitas terhadap perubahan pasar dan memungkinkan praktisi untuk beradaptasi dan menangkap peluang yang telah tersedia. Selain itu, Kalbe juga diperlukan untuk memperpanjang nilai produk dan jasa yang ditawarkan, sebagai lawan yang ditawarkan oleh yang lain, perusahaan sejenis
b)      Resiko Keuangan
Dalam perjalanan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang timbul dari fluktuasi mata uang asing, penganggaran, pembiayaan, dan likuiditas. Karena sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, ini menciptakan dampak dalam bentuk kerentanan terhadap fluktuasi mata uang asing. Fluktuasi mata uang asing, terutama dalam dolar AS, mengerahkan dampak yang signifikan terhadap biaya produksi.
Manajemen risiko dilaksanakan sebagian oleh hedge alami hati, menyiapkan cadangan dana valas untuk memastikan persyaratan impor, menjaga tingkat persediaan yang cukup dari bahan baku dan barang jadi sementara selalu berfokus pada kondisi ekonomi domestik dan global.
c)      Legal dan Regulasi
Dalam melaksanakan operasinya, Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan peraturan terkait, dan aturan-aturan yang disepakati dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat Kalbe Group, sehingga menimbulkan risiko konsekuensi hukum atau lainnya. Proses pendaftaran merek dan produk, termasuk akuisisi paten dan hak kekayaan intelektual lainnya, adalah kewajiban hukum yang harus dipantau terus menerus untuk menghindari pengakuan potensi klaim atau pihak di masa depan. Mengikat perjanjian dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga proses ratifikasi dan pemeriksaan hukum harus dilakukan dalam rangka membangun keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, mengekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan memahami perbedaan hukum dan peraturan untuk setiap negara yang ditargetkan. Manajemen risiko dilakukan, antara lain, dengan terus melakukan pemantauan perubahan peraturan, untuk menghindari tindakan hukum dari pihak lain, dan melalui kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku lainnya. Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi dan kesiapan sumber daya dalam hal legalitas, dalam menghadapi potensi klaim dari pihak ketiga.
d)     Risiko reputasi
Risiko reputasi termasuk keluhan konsumen, penarikan produk dan juga kemungkinan sabotase produk, serta pencemaran nama baik. Di zaman sekarang, di mana citra perusahaan penting, reputasi polusi juga risiko yang harus diperhatikan. Manajemen risiko dicapai antara lain dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk, yang meliputi hasil proses bisnis secara keseluruhan Perseroan, yaitu dari tahap penelitian dan pengembangan sampai berakhirnya produk, termasuk kewaspadaan terhadap produk palsu; ini selalu menjadi salah satu fokus utama dari Kalbe Group, sehingga dapat mendukung kepercayaan konsumen pada produk Kalbe. Selain sisi produk, Kalbe juga telah meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, melalui pengembangan sumber daya manusia.
e)      Risiko Sumber Daya Manusia
Keberlanjutan dari pengembangan Perusahaan tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang mereka miliki. Risiko pergantian karyawan, gagal untuk mengamankan karyawan potensial, masalah dalam perekrutan dan hal-hal lain yang sejenis akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas. Manajemen risiko telah dilakukan melalui melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan dalam mengembangkan kompetensi karir profesional, antara lain. Evaluasi sistem kompensasi Perusahaan untuk melacak kompetitif, sejalan dengan kondisi pasar secara umum, juga sedang dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan mengelola bakat-bakat dalam rangka dapat memberikan personil yang tepat, sehingga memastikan kinerja yang baik terus.
f)       Resiko Interupsi Bisnis
Dalam menjalankan usahanya, Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan mengatasi risiko seperti bencana alam, yang dapat berdampak pada runtuhnya fasilitas dan penghentian kegiatan produksi perusahaan; ini termasuk gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Risiko ini mungkin kecil, tapi bisa mengerahkan konsekuensi signifikan. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Kalbe telah diambil cakupan asuransi yang memadai atas aset, fasilitas produksi dan persediaan.
g)      Resiko Informasi Perusahaan
Dalam era saat ini perkembangan teknologi canggih, di mana sejumlah besar informasi dapat dengan mudah diperoleh / diakses melalui internet, keamanan data perusahaan benar-benar penting. Risiko informasi tidak hanya terkait dengan isu Teknologi Informasi (baik hardware dan software), namun Kalbe juga telah dijaga semua data yang dimiliki oleh Kalbe Group. Kegagalan untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Manajemen risiko ini dilakukan dengan membangun dan mengembangkan Kebijakan Teknologi Informasi, dan dengan membangun Data Center yang memadai untuk standar yang tinggi, yang merupakan salah satu langkah mitigasi Perseroan dalam menjaga keamanan akses ke informasi penting.
      2)      Metode kuantitatif:
·      Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka panjang.Melihat chart dari aspek likuiditas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa current ratio, quick ratio, dan cash ratio memiliki nilai di atas 1, yang menandakan bahwa kondisi perusahaan baik. Karena semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu membayar kewajibannya. Dan dari data tersebut dapat dilihat rasio likuiditas tertinggi di tahun 2010, walaupun setiap tahun rasionya menurun, tapi nilainya masih di atas 1 untuk current ratio dan quick ratio.
·      Rasio Aktivitas

·      Rasio Leverage
Rasio Leverage ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Dilihat dari debt ratio, datanya berfluktuatif dan meningkat di tahun 2013. Tetapi walaupun hutang perusahaan meningkat, hal itu tetap diimbangi dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan Kalbe Farma.

·      Rasio Profitabilitas 
Dari chart diatas dapat diambil kesimpulan jika  pergerakan profitabilitas tiap tahun bersifat fluktuatif dan selalu terjadi perubahan daritiap vaiabel setiap tahunnya. Pergerakan yang terjadi dapat bersifat positif (peningkatan) dan negatif (penurunan) seperti ditunjukkan pada tabel diatas.

E. ANALISIS PORTFOLIO BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BCG MATRIX

D.1. Definisi Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Model BCG dikenal sebagai alat manajemen portofolio yang digunakan dalam teori siklus produk (product life cycle). Model BCG sering digunakan untuk memprioritaskan produk mana dalam bauran produk perusahaan yang mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian. Model BCG didasarkan pada klasifikasi produk (dan secara implisit juga unit bisnis perusahaan) dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar. Kerangka kerja ini mengategorikan produk dalam portofolio sebuah perusahaan menjadi empat :
     1)      Stars, adalah kondisi suatu unit bisnis yang memiliki pangsa pasar tinggi di pasar berkembang. Dalam siklus hidup produk yang baik, kondisi ini merupakan tahapan setelah question marks. Pada kondisi ini, produk menjadi pemimpin dalam suatu unit bisnis yang masih perlu banyak dukungan untuk promosi dan penempatan. Berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan seperti integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, atau pengembangan produk. Jika pangsa pasar dijaga dengan baik,stars cenderung tumbuh menjadi cash cow. Sebaliknya, jika tidak, stars akan kembali pada posisi dogs.
    2)      Question marks, adalah kondisi suatu unit bisnis di pasar yang berkembang, tetapi memiliki pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada produk – produk baru, di mana masih sedikit pembeli yang menggunakan produk – produk tersebut. Produk dapat memiliki tingkat permintaan yang tinggi namun tingkat return yang rendah karena pangsa pasar rendah. Tujuan dari strategi pemasaran adalah untuk membuat pasar menggunakan produk – produk tersebut. Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk. Jika strategi yang diterapkan berhasil, maka produk akan berpindah ke posisi stars. Sebaliknya, jika gagal, maka akan berpindah ke posisi dogs. Alternatif strategi lainnya adalah divestasi.
     3)      Cash cow, adalah kondisi suatu unit bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang tinggi di pasar yang dewasa. Jika keunggulan kompetitif telah dicapai, cash cow memiliki margin keuntungan yang tinggi dan menghasilkan banyak aliran kas. Oleh karena pertumbuhan yang rendah, maka promosi dan penempatan investasi juga rendah. Produk – produk pada kondisi ini biasanya diperjuangkan oleh perusahaan. Strategi terbaik adalah pengembangan produk atau diversifikasi. Namun ketika kondisi ini melemah, maka alternatif lainnya adalah penciutan atay divestasi.
     4)      Dogs, adalah kondisi suatu bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang rendah di pasar yang pertumbuhannya juga rendah. Kondisi semacam ini sering kali membuat suatu divisi harus dilikuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui penciutan. Produk yang berada pada kondisi ini untuk pertama kalinya, strategi terbaik adalah penciutan.
D.2. Faktor – Faktor yang Digunakan untuk Analisis BCG Matrix
Dalam BCG Matrix terdapat dua faktor yang paling mempengaruhi dalam melakukan klasifikasi produk, yaitu :
     1)      Pangsa Pasar (Market Share)
Market share menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan suatu produk dibandingkan dengan para pesaingnya.Dalam hal ini, dapat dilihat jumlah pasar yang dikuasai oleh perusahaan Kalbe Farma dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.
      2)      Pertumbuhan Pasar (Market Growth)
Market growth adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan peningkatan presentase dalam nilai atau volume penjualan.
D.3. Klasifikasi Produk dari PT Kalbe Farma Tbk ke dalam BCG Matrix

Berikur ini merupakan tabel klasifikasi produk – produk dari PT Kalbe Farma Tbk berdasarkan hasil analisis dari BCG Matrix :
PT. Kalbe Farma Tbk. dibagi menjadi empat kelompok divisi, yang disusun dengan proporsi sebagai berikut: divisi obat resep (25%), divisi produk kesehatan (17%), divisi nutrisi (26%), dan divisi distribusi dan logistik (32%). Dari teori mengenai BCG matrix diatas dan dilihat dari annual report tahun 2014 PT. Kalbe Farma dapat dimasukkan pada kategori stars. Analisis dari keseluruhan divisi Kalbe group memperlihatkan bahwa seluruh divisi berada pada posisi ini atau dikenal sebagai growth dalam PLC. Penempatan ini didorong oleh data IGR (industrial growth rate) dan RMS (Relative market share) yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan arus kas yang tinggi dimana Kalbe group harus dapat menyeimbangkan arus kas yaitu laba dengan pengeluaran yaitu biaya pada tahap ini, karena seluruh divisi yang dimiliki oleh Kalbe masuk dalam kategori ini walaupun tingkat penguasaan pasar dan pertumbuhan pada setiap divisi bervariasi. Divisi Healthly Product cenderung memiliki tingkat penguasaan pasar yang rendah dapat memungkinkan divisi ini masuk kedalam matriks Question marks atau introduction yang disebabkan faktor kurang kompetennya divisi dalam bersaing. Divisi Pharamaceuticals salah satu divisi yang memiliki potensi tertinggi untuk masuk ke dalam matriks Cash Cow atau maturity pada PLC sebab tingkat market growth yang menyusut secara perlahan diimbangi dengan stabilitas dari pangsa pasar yang dimiliki. Divisi Pharamaceuticals menghasilkan laba yang paling tinggi sebesar 27,16 %, karena pertumbuhan yang melambat dan investasi yang dibutuhkan pada tahap ini rendah. Kemudian pada divisi Logistics & Distribution identik dengan divisi Pharameceuticals namun disini tingkat kontribusi profit yang diberikan hanya sebesar 17,64%. Kemudian yang terakhir divisi Consumer Health yang mengkonsumsi kas dalam taraf yang tinggi, dimana divisi ini menguasai sebagian besar pasar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan diimbangin dengan output pada hasil pendapatan dalam jumlah kas yang relatif besar sehingga frekuensi secara keseluruhan harus dapat diseimbangkan guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar sebelum dan sesudah memasuki matriks Cash Cow.
 F. ANALISIS PROGRAM CSR DAN PENGELOLAAN RISIKO JANGKA PANJANG PERUSAHAAN
Sebagai perusahaan yang peduli dengan lingkungan dan masyarakat, PT. Kalbe Farma Tbk. bertanggung jawab secara social, ditingkat lokal maupun global. Terdapat enam program CSR di perusahaan, antara lain :
1.      Education
Partisipasi Kalbe dalam pengembangan pendidikan menempatkan penekanan pada peningkatan minat dalam pendidikan sains hidup melalui program reguler seperti pameran ilmu pengetahuan dan kompetisi penelitian, serta buku dan alat-alat pengajaran distribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Pada tahun 2013, Perusahaan kembali menyelenggarakan dan diterima dengan baik Kalbe Junior Science Fair. Acara ini dilakukan pada 20-22 September 2013 di Ecovention - Ecopark, Ancol, Jakarta. Acara dengan cakupan nasional yang ditawarkan pengunjung untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ilmiah terkait, termasuk matematika, sains, komputer dan robotika kompetisi, serta edutainments dan Edugames untuk peserta muda. Acara ini melibatkan 250 karyawan Kalbe sebagai relawan dan berhasil menarik beberapa 84.000 pengunjung dari seluruh Indonesia, yang mempelajari aspek yang menarik dari ilmu pengetahuan.
Kegiatan utama lain yang biasa diselenggarakan di bawah Kalbe Cares - Education adalah Kalbe Junior Scientist Award, sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mengenali ilmuwan muda yang menjanjikan dan membangun minat generasi muda dalam ilmu pengetahuan dan mempromosikan kegiatan penelitian lebih lanjut. Pada 2013, acara ini menarik 655 siswa dari 206 sekolah dasar yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia. 9 peserta memenangkan Award dan menerima hadiah tabungan pendidikan.
Selain program di atas, Kalbe juga konsisten dilakukan berbagai lomba bagi siswa untuk memajukan pendidikan di Indonesia, seminar pendidikan kesehatan masyarakat dan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dan untuk mempromosikan gaya hidup sehat.

2.      Facilities and Infrastructure
Kalbe Cares - Infrastructure mengambil bagian dalam membangun infrastruktur publik yang memungkinkan masyarakat sekitar untuk menjalani hidup sehat.
Sebagai bagian dari program ini, pada tahun 2013 Kalbe membantu pengembangan pusat pengolahan sampah di Sukabumi, Jawa Barat, untuk diproses sebagai kompos. Juga pada tahun 2013, Kalbe bekerja sama dengan masyarakat yang tinggal di Pulomas dan Cikarang daerah untuk membangun fasilitas pengomposan, sehingga membantu masyarakat ini untuk memecahkan masalah sampah mereka dan membangun lingkungan hidup yang lebih sehat. Kalbe juga bekerja sama dengan Greenaration, badan usaha yang bergerak dalam pengelolaan sampah, baik untuk tujuan sosial dan kegiatan usaha, dalam menyediakan alat pendidikan pengelolaan sampah kepada masyarakat.

Perusahaan juga mengambil bagian dalam membangun pusat kegiatan belajar masyarakat, disebut Pondok Hijau, di Cikarang, Jawa Barat. Pusat pembelajaran menyajikan berbagai fasilitas, termasuk perpustakaan dan ruang baca, di mana anggota masyarakat dapat mempelajari manfaat melindungi lingkungan.

3.      Labor Practices
Kalbe berkomitmen untuk kerja yang bertanggung jawab, dan untuk pengembangan dan kesejahteraan rakyatnya.
Setiap karyawan individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir mereka. Perusahaan tidak pernah menganggap karyawan asal, agama, ras, jenis kelamin atau faktor diskriminasi lainnya di menugaskan mereka untuk posisi tertentu.
Kalbe terus mematuhi persyaratan upah minimum sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, Perseroan melakukan benchmarking biasa, memastikan bahwa gaji dan tunjangan sesuai dengan praktik umum dalam industri kesehatan Indonesia.
Kalbe berupaya untuk memastikan bahwa kompetensi setiap karyawan memenuhi persyaratan peran dan tanggung jawab masing-masing posisi nya. Berbagai kegiatan pelatihan telah dikoordinasikan oleh Perusahaan, baik yang dilakukan secara internal di dalam pusat-pusat pembelajaran Kalbe maupun eksternal oleh lembaga-lembaga pelatihan terkemuka di Indonesia dan luar negeri.
Selama 2014, Kalbe telah menginvestasikan total Rp28.3 miliar untuk lebih dari 100 pelatihan untuk sekitar 2.000 karyawan. Kalbe mengakui bahwa kinerja Perseroan dan keunggulan kompetitif dapat didorong oleh tenaga kerja termotivasi.
Kalbe menghormati hak-hak karyawannya untuk membentuk Kalbe Union Karyawan di mendirikan hubungan yang saling mendukung antara karyawan dan perusahaan melalui konsep dialog partnershipand. Untuk memastikan bahwa karyawan memahami hak dan tanggung jawab mereka, Perusahaan secara rutin menyebarkan informasi kepada karyawan baru, melalui program orientasi, dan untuk longerserving karyawan nasional.
Sepanjang 2014, Kalbe ditampilkan pendekatan suara dan sehat dalam mengatasi keluhan karyawan, sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini dilakukan secara langsung antara karyawan dan atasan mereka, atau melalui perantaraan Divisi Sumber Daya Manusia dan / atau Kalbe Union Karyawan.
Kalbe selalu mendorong setiap individu karyawan untuk mengadopsi hidup sehat dan seimbang. Untuk mempromosikan gaya hidup sehat, Perusahaan menyelenggarakan dan mengundang semua karyawan untuk berpartisipasi dalam berbagai olahraga, seni, hobi dan kegiatan keagamaan yang sesuai dengan minat mereka.
Perusahaan juga memegang acara gathering internal yang biasa terbuka baik bagi karyawan dan keluarga mereka.

Program Persiapan Pensiun
Pelatihan dan pengembangan peluang juga disediakan untuk mempersiapkan karyawan yang memasuki masa pensiun mereka. Program Pre-Pensiun Persiapan Kalbe menyediakan berbagai pelatihan pada persiapan mental, manajemen keuangan keluarga, kiat-kiat hidup sehat serta tips kewirausahaan. Selama tahun 2014, pelatihan pra-pensiun 3-hari bagi mereka yang dekat dengan reitrement diadakan di Bandung dan dihadiri oleh 33 karyawan dan pasangan mereka.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSA)
Karyawan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prioritas utama Kalbe. Ini didefinisikan tidak hanya dalam kebijakan Perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit, tetapi juga termasuk dalam Key Performance Indicator untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mencapai target zero accident.
Sebagai panduan untuk sistem manajemen OHSA, Perseroan telah menerima OHSAS 18001: 2007 sertifikasi untuk beberapa fasilitas produksi, termasuk Kalbe Farma dan Hexpharm Jaya di Cikarang, serta Dankos Farma dan Bintang Toedjoe di Jakarta.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang berkaitan dengan sistem manajemen OHSA:
1. Komite OHSE
Komite OHSE didirikan dengan melibatkan personel dari berbagai fungsi, dan bertanggung jawab untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program OHSA Perusahaan, yang meliputi OHSA inspeksi, Kontraktor OHSA inspeksi, Kontraktor Briefing, Briefing Karyawan, Pelatihan Cepat Tanggap Bencana dan jenis-jenis kegiatan pelatihan lain.
2. Rapid Response Bencana
Untuk meningkatkan kompetensi petugas yang bertanggung jawab atas kegiatan tanggap bencana, Perusahaan mengadakan sesi pelatihan tanggap bencana yang cepat, meliputi pelatihan tentang latihan kebakaran, evakuasi dan pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan. Sesi pelatihan dilakukan secara teratur, diikuti oleh staf keamanan dan karyawan Kalbe.
3. Simulasi Cepat Tanggap Bencana
Simulasi pada respon bencana yang cepat dilakukan untuk menguji keandalan prosedur tanggap bencana yang cepat dan fasilitas. Sesi simulasi dilakukan setiap tahun sekali dengan partisipasi penuh dari seluruh karyawan.
4. Total Productive Maintenance - SHE
Dengan penerapan Total Productive Maintenance (TPM), kegiatan untuk menghindari terjadinya interaksi manusia-mesin kecelakaan terkait menjadi pusat fokus. Perusahaan memberikan perhatian yang memadai untuk alat-alat keamanan mesin untuk memastikan kinerja terbaik. Selain itu, perlu bahwa operator mesin membangun pola pikir bahwa keselamatan adalah tanggung jawab setiap individu.

4.      Environment
Melalui kegiatan ini, Kalbe secara aktif mempromosikan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan memegang acara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa untuk mengadopsi hidup sehat dan higienis. Kalbe - Lingkungan juga mendorong masyarakat untuk menanam tanaman obat diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan.
Beberapa kegiatan dari Kalbe Cares – Environment’s di 2013 meliputi:
Berkolaborasi dengan Nurani Dunia dan Lumintu untuk memberikan workshop daur ulang dan dikeringkan kerajinan bunga di Kalbe SMP Science Fair. Berkolaborasi dengan Greenaration Indonesia untuk memberikan pendidikan pengelolaan sampah di Kalbe Junior Science Fair
Melakukan kegiatan pengembangan masyarakat termasuk lokakarya pengomposan, bunga kering kerajinan, serta penanaman dan pembibitan, untuk desa Poncol Hijau di Cikarang, Jawa Barat
Peristiwa-peristiwa menyentuh lebih dari 1.000 penerima manfaat pada tahun 2013, Melalui berbagai pelatihan lingkungan, pendidikan, dan kegiatan pengembangan masyarakat, Kalbe - Lingkungan bertujuan untuk mempromosikan pelestarian lingkungan.

5.      Health
Kalbe Cares - Health adalah kegiatan tanggung jawab sosial utama Perseroan, mengingat kehadiran yang cukup di pasar kesehatan Indonesia. Kalbe untuk kegiatan Kesehatan mencakup layanan pemeriksaan kesehatan dan kesehatan gratis serta distribusi pasokan medis dan melengkapi sumbangan ke berbagai komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di bawah Kalbe - inisiatif Kesehatan pada tahun 2013 meliputi:
Pelayanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan umum medis, pemeriksaan gigi, dan tes gula darah, serta pengobatan gratis dan pasokan medis, di beberapa daerah di seluruh Indonesia, dengan total 7.700 penerima manfaat.
Sumbangan obat-obatan, vitamin, dan produk susu bagi korban banjir di Jakarta dan daerah yang lebih besar dan untuk korban letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara dengan total 21.000 penerima manfaat.
Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia untuk melakukan kegiatan donor darah dari karyawan Kalbe di 43 cabang di Indonesia dengan lebih dari 3.600 kantung darah yang disumbangkan.

6.      Product Resposibility
Perusahaan mengakui bahwa keberhasilannya tergantung pada kepercayaan dari pelanggan dan stakeholder.
Dalam menjalankan operasi bisnisnya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu yang komprehensif dan terpadu, melalui program kontrol kualitas yang ketat.
Keamanan produk dicapai dengan memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai dengan persyaratan nasional untuk saat ini Good Manufacturing Standard (GMP) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional - Obat dan Makanan (Badan POM). Perseroan akan terus meningkatkan pelaksanaan GMP untuk menghilangkan potensi risiko dan untuk menjamin keamanan produk. Selain itu, fasilitas Kalbe disertifikasi dengan standar yang diakui secara internasional seperti ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001 untuk Environmental Management Standard, OHSAS 18001 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, HACCP atau Hazard Analysis dan Critical Control Points untuk analisis keamanan pangan, dan ISO 22000 untuk manajemen keamanan pangan.
Kegiatan pemasaran Kalbe diimplementasikan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh NA-DFC sebagai badan pengawas di dikenakan mengawasi obat dan keamanan pangan di Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan persyaratan standar etika, informasi produk dan claimsshould disajikan dengan cara yang adil dan obyektif, berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Kalbe memastikan bahwa informasi produk yang disajikan dalam cara yang non menyesatkan untuk menghindari salah tafsir apapun. Informasi produk terbaru termasuk keamanan produk, kontra-indikasi, efek samping dan peringatan, harus disetujui oleh NA-DFC.
Informasi produk juga tersedia secara online melalui beberapa situs, termasuk www.kalbenutritionals.com untuk produk nutrisi dan www.ahlinyalambung.com untuk atas penjualan produk antasida Kalbe, Promag. Informasi umum lainnya tersedia melalui website perusahaan Perseroan, www.kalbe.co.id.
Perusahaan terus contoh produk dari setiap produksi batch sampai setelah tanggal kadaluwarsa. Dalam hal keluhan, Perseroan akan dapat melacak masalah menggunakan produk sampel disimpan.
Kalbe telah mendirikan Kalbe Customer Care, saluran kontak di mana pelanggan dapat memeriksa, mengajukan pertanyaan, dan mengajukan pengaduan. Kalbe Customer Care menyediakan nomor bebas pulsa hotline (0800-140-2000), alamat e-mail (customer@kalbenutritionals.com) dan PIN Blackberry, 25DCA47C. Kalbe Customer Care telah diberikan dengan ISO 9001: 2000.

   G. KESIMPULAN
  1. Analisis Resiko
Kesimpulan dari analisis resiko yang sudah dilakukan sebelumnya dapat diketahui bahwa saham PT.Kalbe Farma merupakan saham yang cukup namun memiliki tingkat pengembalian yang cukup tinggi, dan saham ini cocok untuk para risk taker.
  1. Analisis Portofolio Perusahaan
PT. Kalbe Farma membagi unit bisnisnya menjadi empat kategori umum yang memiliki tingkat diversifikasi yang berbeda secara statistik dengan pertumbuhan yang cukup baik dan dapat disimpulkan sudah memasuki masa pertumbuhan yang tinggi dengan tingkat pangsa pasar yang tinggi dan cepat, serta di dukung oleh kondisi perekonomian yang kondusif
  1. Analisis program CSR
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Kalbe meyakini bahwa kinerja yang unggul tidak hanya semata diukur dari pencapaian finansial melainkan juga didasari pada seberapa jauh Perseroan dapat melaksanakan tanggung jawabnya lingkungan dan sosialnya. Kalbe sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari setiap kegiatan operasionalnya. Program-program tanggung jawab sosial (CSR) Kalbe dikembangkan berlandaskan prinsip-prinsip triplebottom-line, yang mengedepankan keseimbangan antara kinerja keuangan (profit), masyarakat (people) dan lingkungan (planet). Program-program CSR Kalbe dikembangkan dengan memberi perhatian pada kepentingan pihak Perseroan, dan Pemerintah sebagai regulator dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program CSR tersebut dapat meraih keberhasilan optimal serta menumbuhkan rasa memiliki seluruh pihak, yang pada akhirnya dapat mendorong terciptanya masyarakat mandiri dan lebih sejahtera. Program-program CSR Kalbe meliputi 4 area penting berikut:

pemberdayaan masyarakat; perlindungan lingkungan; praktik ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja; dan tanggung jawab produk.